Kritikan SBY tersebut adalah agar capres tidak obral janji karena belum tentu ada uangnya, yang menurut Ferdinand mengarah pada Prabowo-Gibran lantaran hanya keduanya yang mempunyai program tak rasional dengan anggaran yang sangat banyak.
"Yang punya program tidak rasional dan butuh uang sangat banyak hanya Prabowo. Saya berpendapat bahwa kritik pak @SBYudhoyono ini adalah khusus untuk @prabowo dan @gibran_tweet yang memiliki program buang-buang uang diluar kemampuan APBN," ungkapnya dikutip populis.id dari akun X pribadinya, Rabu (10/1).
Sebelumnya, mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan kepada para calon presiden (capres) yang berkompetisi di Pilpres 2024 agar tidak sembarangan mengobral janji kepada masyarakat.
Karena menurutnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) belum tentu bisa memenuhi program yang dijanjikan para capres, sehingga sebaiknya para peserta Pilpres 2024 melihat kondisi perekonomian negara terlebih dahulu.
"Jadi kalau menjual atau mengobral janji, ingin membangun ini dan itu, sangat muluk-muluk, saya khawatir uangnya tidak ada alias tidak bisa diwujudkan," ucap SBY mengutip detik.com, Selasa (9/1).
Lebih lanjut, ia menyarankan agar para capres menjanjikan sesuatu yang masuk akal untuk diwujudkan, selain itu juga partai politik juga harus mengetahui kondisi perekonomian bangsa.
"Ini karena musim debat, saya menyerukan, hematlah dalam berjanji. Jangan berjanji yang hampir pasti sulit dilakukan," kata SBY.
Sumber: populis